Home | About Me | Contact Us | Slide | Lomba | Politik| Video | Buku Tamu | Ketentuan | Gallery

Selamat datang di my web blog, blog ini berisi sebuah ulasan singkat tentang dunia pendidikan dilihat dari teropong potret pendidikan pada masa kini dimana pendidikan sudah mulai bergulir ke arah yang berorientasi materi. Sebuah peneropongan ini mudah-mudahan menjadi ulasan yang menarik dan patut diangkat sebagai opini publik yang perlu di carikan solusi. Semoga ulasan yang singkat ini dapat menjadi bahan bacaan yang menarik dan patut diperbincangkan oleh kita semua. Bila dalam penulisan terdapat kesalahan mohon sudi kiranya untuk memberikan koreksi melalui email : blogkangarya@gmail.com. Terima kasih dan selamat membaca. Salam Admin Blog


Hosting Gratis

Selasa, 28 Juni 2011

Menari-nari Diatas Penderitaan Orang Lain

MENARI-NARI DIATAS PENDERITAAN ORANG LAIN
Oleh: Ade Sutarya

Dalam hati kecil ku berkata, aku benci dengan orang-orang yang berpangkat yang sewenang-wenang kepada bawahan.

Aku tahu mereka itu berpendidikan yang notabene lulusan Universitas atau sekolah tinggi yang dapat dibilang memiliki kredibiltas dan kompetensi tinggi. Tapi tidak menurutku mereka lebih kejam dari pejahat, mereka lebih cocok dijuluki penjahat berdasi yang memeras keringat orang miskin. Aku sadari aku adalah lulusan SMA yang kurang memiliki skill apalagi dengan pendidikan yang minim dan hanya membawa selembar ijazah untuk melamar sebuah pekerjaan.


Mereka memperlakukan bawahan seperti seorang babu (pembantu rumah tangga) sama sekali tidak dianggap sebagai rekan kerja atau partener isitilah kerennya. Kami sadar pendidikan kami rendah dan tak layak untuk angkat suara apalagi memberikan ide. Tugas kami hanyalah bekerja menurut instruksi. Terus menerus hingga kami jenuh dalam pekerjaan yang stagnan tanpa motivasi dan support dari mereka. Mereka sibuk dengan urusan mereka sendiri.

Suasana tempat pekerjaan begitu bising hingga telinga kami sudah tak asing lagi dengan suara itu. Wajah-wajah itu tetap masih ada dan kadang dari beberapa wajah-wajah itu keluar dari tempat pekerjaan karena tanda tangan kontrak telah habis. Aku bingung dengan tingkah laku mereka yang sombong dan angkuh terhadap bawahan, seakan jijik melihat wajah kami yang penuh debu dan kotoran produksi. Kami dianggap sebagai manusia rendah dan tak berharga di mata mereka.

Demi uang dan kehidupan yang layak mereka memenjarakan aspriasi kami, mereka memenjarakan apa keinginan kami, mereka hanya memerintah dan tak pernah bertanya tentang keluhan kami selama berkerja. Tak ubahnya kami hanya sapi perahan yang selalu dikuras dan diberi umpan kemudian lalu dikuras lagi. Apa bedanya dengan kerja rodi. Sementara itu sesama rekan kerja pun saling sikut-sikutan dan individualistis. Persahabatan tak begitu terasa, egois dan egois. Mereka hanya mementingkan diri mereka sendiri. Aku benci dengan mereka semua yang tak pernah peduli dengan kami.

Aku percaya masih ada dari mereka-mereka itu yang peduli denganku. Terima kasih buat sahabat-sahabatku yang masih peduli denganku. Aku rindu dengan kalian, sayang sekali waktu dan tempat telah memisahkan kita. Tapi aku yakin suatu saat kalian akan membaca tulisanku ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar Anda di sini !